Minggu, 13 Desember 2009

Proses Menulis Buku Bahaya Alkohol

Semua penulis tahu bahwa brand name itu penting baginya. Brand name dikenali dari indikator buku-buku yang ditulis oleh seorang penulis. Asma Nadia dikenal lewat buku-bukunya yang berhubungan dengan wanita, Ali Muakhir dan Arleen Armijaya dikenal lewat kisah buku genre anak-anaknya yang khas, Enid Blyton lewat buku remaja bertema petualangan, Nur Sutan Iskandar dikenal dengan gaya bahasa novelnya yang khas.

Saya pernah ditanya Edy Zaqeus; founder milis penulis bestseller- soal tema buku yang saya tulis. Saya jawab bahwa saya senang menulis buku yang unik-yang belum pernah diterbitkan di Indonesia . Buku pertama saya tema perkawinan antarbangsa alhamdulillah cukup mendapat sambutan baik di pasar buku. Hingga memasuki cetakan kedua dan edisi revisi penerbit Erlangga. Buku kedua saya yang bertema resep sehat dan awet muda (Hidangan Favorit ala Mediterania) juga mendapat sambutan baik di pasaran. Saya melakukan riset pasar dari Yunani; melalui telepon. Hasilnya- di sebagian besar toko buku Gramedia di Jakarta buku tersebut sudah habis sejak bulan Pebruari (saat saya umumkan sayembara buku). Namun di beberapa daerah buku tersebut dikembalikan ke distributor sebab sudah masuk satu semester. Hasilnya ada calon pembeli yang mencari buku sudah tidak ada-kecuali mungkin bisa didapatkan di toko buku Mizan (MP Book Point).

Buku ketiga saya yang ditulis sejak akhir tahun 2007, terbengkalai naskahnya akibat mood yang naik-turun. Saya merasa mood menulis artikel daripada naskah buku. Akhirnya awal tahun 2009 naskah tentang Alkohol dan Cara Mencegah Kecanduannya selesai. Bisa cepat selesai sebab naskah buku ini didukung oleh sangat banyak teman-bahkan seorang Professor UGM jebolan Jepang juga saya jak untuk menulis bersama.

Buku tentang Bahaya Alkohol ini unik sekali. Sejak akhir 2007 saya minta bantuan teman yang kerja di perpustakaan CSIS. Saat saya datang ke Jakarta tahun lalu, saya temui beliau.dengan dua bundelan sangat tebal clipping Koran tahun 2003-2008 ditangannya. Isinya komplit; semua yang berhubungan dengan minuman keras di Indonesia . Dari mulai kasus kriminal, peredarannya, distribusi hingga korban oplosan dan miras import palsu. Membawa pulang ke Yunani - bundelan clipping yang beratnya 7 kilo terasa mubazir, sebab bumbu dapur lebih urgent untuk dibawa. Akhirnya saya baca satu bundelan di Jakarta di waktu senggang-saya tenteng dan bawa-bawa kemana-mana, agar sempat baca dimana saja. Satu bundel ditinggal di rumah ibu saya dan satu bundel lagi saya bawa ke Yunani. Gaya menghapal ala mahasiswa. Akhirnya saya bisa ingat semua isi satu bundelan itu.

Baca clipping Koran saja tidak cukup. Buku tentang alkohol dari berbagai penerbit di US dan UK saya order melalui amazon.com. Saya masuk milis-milis pecandu alkohol sejak 2007 (milis luar negeri Indonesia dan luar negeri Yunani). Saya juga menjadi participant observation di kelompok AA dan Alanon denan cara mengikuti dua kali pertemuan tertutup para pecandu dan keluarga pecandu alkohol di Athena. Mewawancarai penulis buku di Yunani yang juga menulis kisahnya tentang kecanduan alkohol-saya lakukan juga. Tidak cukup sampai disitu-setiap hari saya ikuti perkembangan kejadian di Indonesia yang berhubungan dengan miras. Bisa dikatakan korban oplosan hampir setiap bulan terjadi di Indonesia . Riset saya melalui yahoo answer Indonesia juga menemukan kasus yang cukup bikin shock. Semua saya tulis dalam naskah buku ketiga ini ( lima dari naskah buku yang sudah saya tulis).

Kontributor buku ini cukup banyak, rekan wartawan, masisir dan rekan-rekan penulis dari KOKI Zeverina saya ajak bareng. Mereka berasal dari berbagai daerah dan benua, semua bersedia membantu. Naskah buku ini juga berisi puisi sumbangan dari Saut Situmorang. Buku diramaikan juga dengan endorsemen dari mulai artis, selebritis, motivator, psikolog, ustad dan para dokter ahli. Walaupun pernah ditolak minta endorsemen dari teman sekelas di kampus UGM dulu- karena contoh naskah yang saya kirim masih mentah dan dianggapnya naskah buku saya isinya demikian. Hingga ke kata pengantar saya minta bantuan seorang penulis yang saya kagumi; Nursalam AR. Saya selalu simpan semua tulisannya di folder khusus inbox saya. Memang ada dua penulis Indonesia yang saya kagumi, Nursalam dan Damhuri Muhammad. Keduanya saya belum pernah bertemu muka, tapi setiap kata dan kalimat tulisan sastra mereka sangat enak membacanya (serasa makan lumpia Semarang).


Masalah ilustrasi juga penting bagi buku. Dimulai dengan kebutuhan foto untuk mendukung buku. Maka saya langsung minta bantuan ke Masisir melalui milis wordsmartcenter. Saya dapatkan foto amphorae untuk buku. Saya mulai mencoba memfoto minuman keras-mulai di lokasi supermarket setelah naskah mendapat kepastian diterima oleh penerbit di Indonesia . Setelah awal 2009 naskah ini saya kirim ke Hikmah dan ditolak dengan alasan tema tentang alkohol tidak popular di Indonesia. Saya hanya senyum membaca email penolakan tersebut. Akhirnya saya pakai gaya penulis luar negeri; yang mengirim contoh naskah ke beberapa penerbit sekaligus. Karena saya yakin naskah ini sangat kontemporer, unik dan dibutuhkan banyak orang Indonesia . Tidak sampai satu bulan saya mendapat respon positif dari penerbit Elexmedia-Gramedia. Bahkan ada dua penerbit yang minat menerbitkannya. Alhamdulillah!


Pengalaman lain, saya pernah tidak diizinkan memfoto di supermarket-hingga pindah ke supermarket lainnya. Syukurlah di salah satu supermarket dibolehkan memfoto sepuasnya. Seluruh jenis miras dan berbagai macam saya jepret bebas-bahkan termasuk harganya.J

Hasil foto sendiri yang memakai digital kamera kurang memuaskan dari segi art. Saya senang menikmati foto yang punya nilai art tinggi dan unik; biasanya foto jenis ini hasil jepretan kamera manual dengan macam-macam jenis lensa. Saya googlekan akhirnya ketemu wartawan foto yang lumayan hasilnya. Saya hubungi melalui email dan hasilnya respon positif- disumbangkan foto miras satu untuk buku kami.

Ide terakhir yang kemarin muncul dari benak saya, menampilkan foto yang indah dan unik. Saya mencari di flikcr dan riset hasil jepretan para fotografer manca negara. Ketika saya jatuh hati pada sebuah foto, saya langsung menjadikan fotografernya sebagaui kontak. Saya kirim pesan dan meminta bantuannya untuk menyumbang foto untuk buku kami. Hasilnya ada yang minta dibayar dan memberikan gratis. Hal ini membuat hari-hari saya terasa indah dan penuh semangat.

Kemarin saya mendapat jawaban dari email seorang fotografer professional asal Jerman. Dia bekerja di perusahaan advertising-agency. Dia biasa membuat foto untuk iklan. Hasil jepretannya sangat mengagumkan dan tekniknya sangat canggih. Dengan sukarela dia bersedia membantu saya. Bahkan bertanya ingin jenis miras apa yang dibutuhkan, dia akan membuat khusus foto untuk buku kami. Kemudian saya tanya di email kenapa dia sangat baik sekali memberikan gratis, padahal fotonya di Eropa harganya sangat mahal. Jawabnya singkat saja "Karena Anda orang yang sangat baik dan saya senang jika foto saya bisa tampil di belahan bumi lain (Indonesia)." Kemudian di email lain saya berterus-terang padanya bahwa saya pekewuh minta gratisan. Saya juga ungkapkan tentang dunia buku di Indonesia dan Eropa beda. Di Indonesia seorang penulis bukunya hanya djual sekitar 3-4 euro. Sedangkan di Eropa harga buku populer dijual kisaran 20-50 euro.

Tidak hanya dari seorang fotografer saja, saya juga mendapat kiriman file original foto dari fotografer lainnya. Dia seorang penulis juga dan juga guru. Dia berasal dari USA . Dia memang sangat baik dan sudah banyak membantu orang lain melalui foto-fotonya. Saya baru tahu hal ini, setelah membaca testimony di flikcrrnya pagi ini.

Pengalaman indah menulis yang membuat saya bahagia (semua pasti senang kalau dapat gratisan kan?:). Melalui menulis bisa mendapat banyak teman yang selalu membantu dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Karena saya juga selalu menanamkan dalam hati yang telah dioperasi pakai device amplatzar ini, bahwa semua manusia baik. Jika seorang individu merespon negative itu haknya. Yang terpenting niat, kerja keras dan pantang menyerah. Semua harus dilakukan dengan hati riang dan perilaku baik. Jangan sakit hati jika ditolak, dan tidak patah semangat.

Saya mohon doa dari rekan semua, agar buku yang akan terbit bulan Nopember 2009 nanti menjadi wujud buku yang saya idamkan. Selain tentu saja bermanfaat bagi semua. Saya yakin itu. Langkah selanjutnya upaya promosi buku, suatu hal yang sulit-sulit gampang.



Megara, 4 Juni 2009

Senin, 16 November 2009

Talk show Bahana FM Jakarta

Setelah sukses diserbu banyak sms dan berbagai pertanyaan oleh pendengar Geronimo FM dan Delta FM (Deltanesia), besok jam 9 pagi WIB akan bincang secara live di Radio Bahana FM 101,80 bersama saya dan Prof. Zullies.

Dipastikan bahan perbincangan selalu segar dan belum pernah diungkap sebelumnya. Bagi yang berpartisipasi akan mendapat hadiah buku Bahaya Alkohol dan Cara Mencegah kecanduannya.

Untuk pendengar di wilayah Yogyakarta dsktnya pada hari yang sama sore harinya Selasa 17 Nopember Guru besar Fak Farmasi Prof Zullies juga akan muncul di radio UNISI FM104,75 dan Trijaya FM Rabu malam tgl 18 Nopember 2009.

Talk show di DELTA FM Bersama Farhan

Sehari sebelum siaran langsung wawancara dengan Farhan di Radio Delta FM yang disiarkan ke enam kota besar di Indonesia,saya mencoba menelepon ke radio Delta. Berhubung dua lap top dicuri oleh Gypsi dua minggu lalu, maka saya tetap bersyukur masih dapat menghubungi Delta FM kru Deltanesia melalui telepon. Kartu telepon saya beli 5 euro dapat berbicara panjang lebar melalui telepon rumah selama 5 jam lebih ke Indonesia. Ada beberapa merek kartu telepon di Yunani yang dapat digunakan untuk menelepon ke berbagai negara dengan harga sangat murah. Sebab menelepon ke Indonesia melalui telepon rumah dikenakan biaya sekitar 0,79 cent per menitnya. Tentu saja memakai telepon kartu seharga 5 euro yang dapat menelepon 340 menit ke Indonesia cukup menggembirakan.

Hanya sayangnya tidak semua kartu bisa berbicara jernih dan jelas. Saya mencoba dua merek kartu, saya coba mentest apakah suaranya diterima baik di Jakarta. Alhamdulillah kartu telepon merek Pakistan bisa lebih jernih dibanding kartu Super Asia. Ajaibnya lagi kartu ini bisa juga menelepon ke nomor Hp cukup lama sekitar 2 jam. Hebring deh!

Pertanyaan yang diajukan Farhan tentang kenapa saya yang menetap di Yunani tertarik menulis buku yang temanya tentang alkohol. Saya jawab karena sejak saya berada di Indonesia bertemu dengan pemabuk yang rumahnya berdekatan dengan lokasi rumah nenek saya di wilayah Jakarta Pusat. Hingga di Yunani saya juga melihat banyak korban jiwa akibat mereka suka mabuk. Berhubung waktu yang singkat saya tidak bisa panjang lebar menjawabnya. Padahal pengalaman saya bersama suami naik bus dari Cirebon dengan supir yang ugal-ugalan akibat minum miras sebelum nyetir, juga melihat banyak ibu-ibu korban KDRT dan ketidaktahuan anggota keluarga menghadapi pecandu miras, belum ada bukunya sejenis yang terbit juga melatarbelakangi saya menulis buku Bahaya Alkohol bersama Profesor Zullies.

Pertanyaan kedua dari Farhan adalah mengenai kenapa masih tetap aja alkohol abadi di masyarakat padahal jelas alkohol dilarang. Saya jawab, karena alkohol sudah ada sejak manusia mulai hidup menetap sejak jutaan tahun lampau. Intinya alkohol adalah bagian budaya dalam masyarkat dunia ini. Juga dalam Al Quran surah 2:219 disebutkan alkohol itu ada manfaatnya tetapi ruginya lebih banyak. Zaman dahulu alkohol digunakan oleh Hipocrateus Bapak Ilmu Kedokteran mengobati beberapa penyakit.Minuman anggur digunakan wanita zaman Yunani kuno untuk mengobati sakit sewaktu haid. Sayang saya belum sempat berkisah tentang minuman anggur (wine) identik dengan macho atau lambang kepahlawanan zaman Yunani kuno, para tentara Alexander Agung disumpah pakai wine. Juga supaya orang bisa mengaku biasanya dibuat mabuk dulu agar bisa keluar semua rahasianya.Dst.. kisah banyak dapat Anda baca dibukunya.

Dua pertanyaan Farhan terasa singkat sekali, wawancara usai disaat jam menunjukkan jam 3.38 waktu di Yunani. Padahal banyak yang ingin saya ungkapnya. Termasuk kisah agent KGB dari Rusia yang khusus membuat formula anti mabuk yang beredar dengan nama RU-21, obat mabuk yang diminum setelah teler berat agar esok paginya alkohol bisa dinetralisir cepat dalam tubuh. Juga saya ingin cerita kisah penulis dari Inggris Jack London yang menulis kisah hidupnya berjudul "memoirs of drunken". Buku yang jadi best seller di Inggris tahun 1931, dia tulisa empat tahun sebelum kematiannya akibat miras. Jack mati akibat ginjalnya rusak minum miras sejak dia berusia 5 tahun. Acara kemudian dilanjutkan oleh Deltanesia menghubungi penulis buku ini Prof. Zullies Ikawati guru besar yang mengajar di Fak. Farmasi UGM.

Masih banyak lagi yang bisa dibincangkan dari buku Bahaya Alkohol dan Cara Mencegah Kecanduannya. JIka Anda membaca bukunya pasti akan banyak informasi dan manfaat dan juga bisa buat Anda geleng-geleng kepala sambil baca buku yang saya sebut buku paling berguna sejagad!

Dari hati yang paling dalam saya megucapkan terima kasih kepada pihak Geronimo FM, Deltanesia kru khususnya Edo Wallad. Sayang saya tidak bisa mendengar streamingnya. Esok Selasa 17 Nopember akan siaran langsung dengan Bahana FM jam 9.oo bersama Prof. Zullies Ikawati dan saya sendiri.

Jumat, 30 Oktober 2009

TALK SHOW ON AIR GERONIMO FM

Warga Yogya, Bantul, Klaten, Solo dsktnya

Silahkan dicatat dalam agenda Anda untuk mendengarkan siaran live talk show tentang Bahaya Alkohol dan Cara Mencegah kecanduannya bersama Guru Besar Fak. Farmasi UGM; Prof. Zullies Ikawati Phd.



Hari: Senin, 2 Nopember 2009

Waktu: 21.00 WIB

Tempat : di rumah masing-masing tunein 106,1 FM Geronimo Yogya

Pakaian ; bebas dan santai



Siaran ini akan dapat didengar dengan merek radio apa saja asalkan ada gelombang FM-nya. Bisa pakai batere atau listrik dan energi lainnya. Dijamin menambah ilmu dan banyak manfaat bagi pemirsa.

Bagi yang turut serta diskusi akan ada hadiah buku yang bertanda tangan Prof Zullies.



Selamat mendengarkan.

Selasa, 13 Oktober 2009

Apa Kata Mereka Tentang Buku Ini?



No. ISBN 9789792758122
Penulis : Dra. Hartati Nurwijaya & Prof. Zullies Ikawati Phd.
Penerbit: Elex Media Komputindo
Jumlah Halaman : 296
Berat Buku: 342 gram
Jenis Cover:Soft Cover
Dimensi :(L x P)140 X 210


"Buku unik dan pertama ada di Indonesia yang membahas alkohol hampir menyeluruh. Sangat cocok dibaca oleh segala kalangan. Banyak sekali manfaat dari buku ini."

~Professor DR Nurbaiti Iskandar, Guru Besar Fakultas Kedokteran UI dan penulis buku Ilmu Penyakit THT.

"Sebuah buku yang menarik, lengkap, dan enak dibaca - terlebih lagi untuk sebuah topik klasik; bahaya alkohol. Buku langka yang mengadvokasi bahaya alkohol dengan riset yang mendalam, pendekatan yang populer, lengkap dengan sejarah dan perkembangan alkohol, bagaimana ia tersebar ke seluruh dunia, bagaimana ia bisa merusak dan membahayakan kesehatan fisik dan mental, dan sekaligus memuat berbagai pendekatan untuk penghindaran dan pengobatan akibatnya. Buku ini jelas-jelas melengkapi upaya berbagai pihak yang memerangi alkohol, yang selama ini belum terdokumentasi dengan lengkap. Buku ini bahkan patut diseminarkan!"

~Ikhwan Sopa - Master Trainer E.D.A.N. - Public Speaker's Mental Builder.


Buku ini perlu dibaca oleh para konselor, psikolog, dan psikiater yang sering menjumpai klien yang bermasalah dengan alcohol. Termasuk guru-guru Bimbingan Penyuluhan yang sering menemui masalah kenakalan murid terkait dengan penggunaan alcohol. Informasinya sangat lengkap, memberikan banyak inspirasi dalam memberikan solusi pada siapapun yang membutuhkan konseling dan edukasi. “Wajib” dikoleksi.

~Helly P. Sutjipto, Psikolog dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM


“Buku itu sangat penting, apalagi dapat menyuguhkan isinya dengan pendekatan baru dan dengan bahasa yang tidak terlalu berat.
Moga dapat segera terbit. Masyarakat segera menunggu.”

~DR. H. Shobahussurur.M.A. Ketua Takmir Mesjid Al-Azhar Jakarta

Buku ini luar biasa manfaat nya bagi kita semua.terutama utk para ibu yg hrs tahu kandungan alkohol dan akibatnya bagi tubuh agar dpt menerangkan kpd putra putrinya supaya mrk tdk mencoba lantas kecanduan.

~Ratih Sang top model era 90 an,penulis, penceramah dan pemilik Lembaga pengembangan kepribadian muslimah)

Terimakasih atas kesungguhan menulis buku ini. Informasi mengenai bahaya alkohol dalam buku ini disajikan lengkap dan terstruktur. Hal ini memudahkan kita untuk membuat pilihan. Apakah ingin nekat mengkonsumsi alkohol dengan segala bahayanya? Atau memilih hidup sehat, aman bahagia tanpa alkohol?

~Irianti Erningpraja (Singer, Author, Founder of happiness lifestyle program.)


"Buku ini adalah sumber penting yang harus menjadi salah satu referensi. Sangat direkomendasikan bagi Anda yang ingin mengetahui tentang bahaya alkohol."

~Arul Khan, Dosen dan Pengelola MENULISYUK

"Buku yang sangat informatif tentang seluk beluk alkohol, mulai dari sejarah, sampai budaya minum yang terkait dengannya. Lengkap dengan pandangan berbagai agama tentang buruknya mengkonsumi minuman beralkohol. Buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, aktivis, atau pemuka masyarakat, yang prihatin pada dampak negatif minuman keras dalam kehidupan masyarakat."

~Ir.Satrio Arismunandar M.Si (Jurnalis Senior Trans TV dan Dosen di FISIP UI)


“Banyak pribadi, jiwa, dan rumah tangga yang akan terselamatkan oleh keberadaan buku ini. Edukatif, inspiratif, memotivasi, dan menguatkan, itulah hal-hal terbaik yang disumbangkan oleh kedua penulis buku ini. Apresiasi saya sangat tinggi.”

~Edy Zaqeus ; Penulis Bestseller, Trainer, Writer Coach, Writing & Publishing Consultant

Ternyata alkohol sangat mengganggu hubungan kita dengan Allah. Sayangnya karena menganggap sepele kita jadi mengabaikan perkara ini. Dengan membaca buku ini kita bisa menjaga diri, sehingga terhindar dari bahayanya

~Eman Mulyatman, Pemimpin Redaksi Majalah Sabili Online

Buku yang menggugah kita untuk segera meninggalkan alkohol. Tentu, semua itu untuk kesehatan dunia dan akhirat. Buku ini enak dibaca, renyah, dan penuh “gizi” di dalamnya. Jika Anda ingin sehat (lahir dan bathin), jangan lepaskan buku ini. Tak ada salahnya Anda menjadikan buku ini sebagai koleksi pribadi Anda.

~Rusdin S. Rauf, Penulis buku Quranic Law of Attraction.


Sejarah alkohol sama panjangnya dengan sejarah peradaban manusia. Para arkeolog menyebut bahwa minuman beralkohol muncul kali pertama di zaman peradaban Mesir Kuno. Kemudian, perkembangannya berlanjut pada periode Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Dari sinilah minuman alkohol terus berkembang dan menjadi bagian dari peradaban manusia.

Dari sejarah tadi bermunculanlah berbagai jenis minuman beralkohol di berbagai belahan bumi, masing-masing dengan kekhasan pembuatannya, yang tidak lepas dari budaya setempat. Dari sudut pandang sosiologi, minum keras di beberapa tempat Indonesia merupakan bagian dari adat istiadat masyarakat setempat. Misalnya budaya masyarakat Irian Jaya, Manado, Sulawesi, Sumut, Jawa, Bali dan beberapa daerah lain menggunakan minuman keras dalam acara ritual adatnya. Ritual adat ini menjadi pendorong anggota masyarakat mengkonsumsi minuman keras. Di bab II akan dipaparkan berbagai jenis minuman beralkohol di dunia, termasuk di Indonesia, untuk menambah khasanah pembaca.

Kemudian, jika ingin mengetahui soal pandangan agama dan kepercayaan tentang minuman beralkohol, Anda akan mendapatinya di bab III. Kami sadar, budaya masyarakat Indonesia berbeda dengan budaya barat. Karena itu, pendapat ahli agama di dunia pun berbeda-beda tentang boleh tidaknya meminum alkohol. Mengantisipasi hal ini, seorang sarjana agama yang sedang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar Kairo mencoba menyumbangkan tulisan tentang sudut pandang agama Islam terhadap alkohol.

Alkohol adalah persoalan yang cukup dilematis. Sebab, minuman keras telah menjadi bagian dari adat istiadat pada beberapa tempat di Indonesia. Masyarakat Papua, Manado, dan Bali sering menjadikan minuman keras sebagai bagian ritual adat. Ritual adat ini salah satu yang mendorong anggota masyarakat mengonsumsi minuman keras. Tercatat, dari kebiasaan ini yang mengakibatkan kematian jumlahnya ratusan, bahkan mungkin ribuan! Seperti misalnya yang terjadi di Papua. Sudah ratusan orang tewas akibat minuman oplosan di sana. Sejak Januari hingga Agustus 2008, lebih dari 53 orang warga asal Pegunungan Tengah tewas akibat minuman keras.

Itu yang terjadi di Indonesia. Sementara di dunia barat sana, sudah jamak terjadi orang kecanduan minum alkohol. Mulai dari orang biasa, artis papan atas, politikus, atlet yang notabene lebih peduli pada kesehatan! Sehingga, di Australia, Amerika, Eropa, China, dan benua lainnya menerapkan peraturan ketat terhadap konsumsi alkohol. Bab IV akan mengisahkan berbagai kisah menarik tentang peminum alkohol di berbagai belahan bumi.

Walau alkohol belum menjadi momok bagi mayoritas masyarakat Indonesia, sudah saatnya orangtua membagi pengetahuan kepada seluruh anggota keluarga tentang alkohol, terutama menyangkut bahayanya. Untuk itu, bagian kelima buku ini disampaikan secara rinci, bahaya dan dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan sosial. Bahaya dan ancaman bagi kesehatan tubuh dilengkapi dengan hasil penelitian ilmiah akibat mengkonsumci alkohol. Sebagai pelengkap, kami juga menuliskan berbagai penelitian dan percobaan di laboratorium dari para ahli kedokteran yang menemukan banyak hal baru tentang bahaya alkohol.

Keluarga perlu jeli melihat gejala alkoholisme untuk dapat mencegah dan menyembuhkannya. Mengatasi alkoholisme bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu secara medis dan psikologis. Pengatasan secara medis meliputi : pencegahan dan pengatasan gejala putus alkohol (withdrawal syndrome), detoksifikasi dan penghentian minum alkohol, dan terapi menggunakan obat-obatan untuk mengatasi ketergantungan alkohol. Sedangkan pengatasan secara psikologis meliputi metode CORE (Commit, Objectify, Respond, Enjoy), Cold Turkey (penghentian tiba-tiba karena motivasi diri), metode ala Alcoholic Anonymous (AA), dan MC2. Kami yakin pembaca akan dapat mengambil pelajaran dari cara-cara pencegahan dan pengatasan kecanduan alkohol ini.

Selamat membaca!